Aborsi didefinisikan jadi penghentian kehamilan di mana tak ada maksud untuk menginduksi kelahiran hidup atau keluarkan janin yang mati. Aborsi dapat spontan jadi keguguran, atau bisa diinduksi dengan pembedahan lewat Dilatasi serta Kuretase (D & C) yang dikerjakan hingga umur kehamilan 15 hingga 16 minggu di mana serviks melebar serta kuret steril dimasukkan kedalam rahim serta jaringan kehamilan adalah dilepaskan atau dilatasi dengan hati-hati atau Dilatasi serta Ekstraksi (D & E) yang dikerjakan dari 17 hingga 28 minggu dimana serviks jadi membesar serta jaringan gestasional diekstraksi dengan manual dengan forsep serta kuret steril lalu dipakai untuk menyingkirkan jaringan gestasional yang tersisa, atau dengan medis dengan obat gastrul uterotonik. jadi Cytotec (Misoprostol), Oksitosin (Pitocin), alfa Prostaglandin F2, atau intra-amniotik dari urea hipertonik atau salin.
Aborsi dikerjakan pada sekitaran 35 hingga 40 % kehamilan. Ada lebih dari 6 juta kehamilan yang berlangsung di Amerika Serikat tiap-tiap th. dengan nyaris setengahnya tidak dikehendaki. Hanya satu langkah untuk kurangi peristiwa kehamilan yg tidak dikehendaki adalah pantangan serta pengendalian kelahiran. Kurang tempat untuk orang untuk pergi serta terima kontrol kelahiran. Akses pada sarana keluarga merencanakan adalah kunci untuk kurangi kehamilan yg tidak dikehendaki.
Aborsi medis serta bedah awal bisa dikerjakan pada awal 3, 5 minggu. Aborsi medis memakai RU 486 (Mifeprex) serta Cytotec bisa dikerjakan hingga 14 dari periode menstruasi paling akhir. Ultrasonografi vagina bisa memastikan kehamilan intrauterine pada awal 3, 5 minggu dari periode paling akhir. Begitu susah untuk lihat kehamilan intrauterine lebih awal dari 3, 5 minggu kehamilan.
Instruksi pra-operasi umumnya begitu ketat di mana pasien tidak bisa makan atau minum sebelumnya datang ke kantor bila mereka juga akan terima harga gastrul di apotik atau anestesi umum. Dari riset yang dikerjakan sepanjang satu tahun lebih paling akhir, diketemukan kalau perut kosong tidak menghindar masukan, apabila pasien minum cairan bening (tak ada susu atau makanan padat) 2 hingga 3 jam sebelumnya melakukan operasi, tak ada ketidaksamaan dalam komplikasi. menilainya. Bila di ketahui kalau pembedahan akan tidak berlangsung lebih dari 4 jam, jadi pasien disarankan untuk konsumsi makanan umum yang kurangi kekhawatiran pasien waktu menanti sebentar.
Pasien di beri tahu untuk menggunakan baju hangat serta perlu saat 4 hingga 6 jam di kantor sebelumnya mereka pulang ke tempat tinggal. Pasien di beri antibiotik untuk menghindar infeksi pelvis serta obat nyeri bila mereka terasa tidak nyaman. Peluang untuk meningkatkan semua type infeksi begitu rendah. Pasien diberi lembar instruksi darurat 24 jam yang menerangkan apa yang bisa dikerjakan pasien sesudah prosedur pembedahan usai. Ini mengulas kapan pasien mesti menghubungi kantor untuk problem yang meliputi pendarahan vagina berat (memakai lebih dari 2 bantalan /jam), karna sakit perut sisi bawah yang kronis tidak terlepas oleh Motrin atau Tylenol, atau suhu diatas 100, 4.
Awal kehamilan wanita melakukan prosedur aborsi, biasanya makin sedikit resikonya yang berlangsung. Wanita yang mempunyai kehamilan yg tidak dikehendaki mesti menghubungi sarana aborsi selekasnya sesudah dia ketahui kalau dia hamil supaya prosedur aborsi dikerjakan